Kegiatan ini bertemakan Meningkatkan Logika Quintuple Helix melalui platform Kolaborasi Berbasis Tempat yang di dorong oleh Digital Public Goods (DPG). Dimana Dalam lanskap inovasi dan generasi pengetahuan yang terus berkembang, Model Quintuple Helix menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk mendorong kolaborasi antara sektor-sektor masyarakat utama, yaitu: pemerintah, akademisi, industri, masyarakat sipil, dan lingkungan. Model ini menekankan hubungan sinergis dan lingkaran umpan balik yang dapat mendorong pembangunan sosial-ekonomi dan kemajuan teknologi.
Secara khusus, persimpangan penelitian militer dan akademis menghadirkan peluang unik untuk mengatasi tantangan kompleks dengan memanfaatkan kekuatan kedua sektor tersebut. Militer, dengan permintaannya akan teknologi dan solusi canggih, dan universitas, dengan sumber daya intelektual dan kemampuan penelitian yang mendalam, dapat menciptakan kemitraan dinamis yang mendorong inovasi di berbagai bidang mulai dari pertahanan nasional hingga keselamatan publik, dan bahkan ketahanan masyarakat yang lebih luas.
Konsep Place-Based Collaborative Platforms (PBCP) yang digerakkan oleh Digital Public Goods (DPG) menyediakan pendekatan inovatif untuk meningkatkan model Quintuple Helix. PBCP mendorong kolaborasi lokal, memanfaatkan teknologi digital dan solusi sumber terbuka untuk meningkatkan konektivitas dan berbagi pengetahuan di antara para pemangku kepentingan. DPG, yang merupakan aset atau solusi digital yang dikembangkan untuk penggunaan publik, dapat berfungsi sebagai pendorong utama platform ini, menawarkan alat yang dapat diskalakan dan diakses untuk inisiatif penelitian dan pengembangan (R&D).
Inisiatif ini berupaya untuk mengeksplorasi potensi PBCP yang digerakkan oleh DPG dalam meningkatkan kolaborasi antara Tentara (TNI) dan Universitas. Dengan berfokus pada kolaborasi berbasis tempat, pendekatan ini menekankan pentingnya konteks lokal dalam membentuk inovasi, sekaligus mendorong lingkungan jaringan yang mendukung pembelajaran bersama, penciptaan bersama, dan saling menguntungkan. Melalui kolaborasi ini, Tentara (TNI) dapat memperoleh akses ke penelitian mutakhir dan kemajuan teknologi yang dikembangkan dalam lembaga-lembaga akademis.
Sementara itu universitas juga dapat memperoleh wawasan berharga tentang kebutuhan dan tantangan militer di dunia nyata. Hasil dari kemitraan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi generasi mendatang, solusi untuk Keamanan Nasional, dan ekosistem pertahanan yang lebih kuat. Peran TNI dalam ketahanan pangan dalam rangkan mewujudkan keamanan pangan juga dibahas dalam Diskusi yang di paparkan Kolonel Inf Saad Miyanta Kasubditbintahwil Sdirter Pusterad.
Acara tersebut diawali Sambutan Wakil Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Prof. Dr. Eva Anjani. Kadislitbangad Brigjen TNI Mokhamad Yasin, S.Sos., M.A.P mengapresiasi kegiatn bersama antara Dislitbangad dengan Universitas Indonesia dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdisbinfung Dislitbangad Kolonel GTH. Hasto Respatyo, S.T.. Diskusi ini menghadirkan Prof. Dr Carmine Bianchi dari University of Palermo, Italy sebagai narasumber.
Peserta Diskusi meliputi kalangan miiliter dan civitas akademi UI. Hadir dalam acara tersebut para Peneliti dari Dislitbang TNI AD diantaranya Kol Czi Hiras Turnip Kol Cpl Joto Marpaung, Kol Cba V. Arsi, Ltk Inf Bambang, perwakilan Staf teritorial Kodam III/Siliwangi, Perwakilan Kodam Jaya, Perwakilan Kodim 0605/Subang Perwakilan Kodim 0604/Karawang(diwakili), Dandim 0508/Depok Kol Inf Imam, Perwakilan Kodim 0509/Kab. Bekasi, Staf Spaban VI/Wanwil Sterad, Pabandya 1/litbang Spaban III/Litbang Asro Srenaad dan Para Mahasiswa S2 dan S3 Universitas Indonesia
Pada lesempatan tersebut Prof Dr Carmine Bianchi, memaparkan ttg teori Pemodelan Berbasis Tempat( placed Based), dmn utk memecahkan permasalahan perlu malakukan pemodelan dengan karakterisrik permasalahan setempat atau lokal, sehingga permasalalahan dpt di carikan solusi melalui pemodelan sistem sesuai karakteristiknya. Pembahasan ketahanan pangan di paparkan oleh Kol Inf Saad Minyanta, terkait permasalahan dan konsep Teritorial TNIAD dalam mewujudkan Keamanan Pangan melelui Program ketahanan pangan.