Gambar foto : Yuslia Anggraeni Marine Marketing Manager.PT Hidronav Tehnikatama.
Jakarta- Detik online - Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara maritim yang begitu luas lautnya. Untuk mengetahui luas lautnya dilakukan pemetaan. Maka untuk itu dipergunakan alat pengukur kedalaman laut dan pemetaannya yang disebut Hidrografi.
PT Hidronav Tehnikatama ini selaku distributor tunggal untuk Peralatan Survei air laut baik itu untuk Angkatan Laut, Udara maupun Darat. Biasanya kita melakukan survei pemetaan bawah air. Jadi kita menyediakan peralatan dan softwarenya untyk bisa membuat peta laut. Untuk pembuatan peralatan Hidrografi ini ada yang dari Amerika, ada yang dari Perancis dan ada juga yang dari Swiss. Jadi kebanyakan buatan dari Eropa dan Amerika.
Hal ini diutarakan Marine Marketing Manager PT Hidronav Tehnikatama, Yuslia Anggraeni kepada awak media usai acara Rakornas Hidrografi di Gedung Balai Samudera baru-baru ini di Jakarta.
Menurut Yuslia Anggraeni, untuk menjalankan alat Hidrografi ini sama sekali tidak sulit menggunakan peralatan ini karena sekarang teknologinya sudah sangat maju.
Artinya, apapun Hidronav sudah serba atonomos seperti yang tertampil dipameran ini. Jadi semuanya sudah bisa kita set up simpel sekali softwarenya untuk akuisisi maupun untuk kosprosesingnya, ungkapnya.
Lanjutnya, untuk dibawah laut ada drone bawah air. Kemudian diudara ada juga drone diudara. Tambahnya lagi, biasanya untuk minimum requermennya teman-teman yang bisa menjalankan alat operasi Hidronav ini itu bisa dengan background Tehnik Geodasi atau Hidrografi yang sesuai dengan tema kita pada hari ini. Ada juga yang mungkin punya background Oceangrafi Tehnik Kelautan, tuturnya.
Kata Yuslia, sejauh ini kami distributor tunggal. Kami representatif dari manufacture diluar negeri disana. Biasanya disini lebih kepada pengembangan sumber daya manusianya.
" Jadi trainingnya lebih dulu untuk bisa mengoperasikan hidronav itu untuk bisa memproses itu supaya kita bisa setara dengan internasional.
Tambahnya lagi, hidronav ini lebih kepada penjualan. Jadi sistemnya memang ada keinginan dari pembeli. Kemudian order saja memang lebih 2 bulan sampai 3 bulan alat itu sudah datang dari negara pabrikan," ungkapnya.
Dijelaskan Yuslia lagi, untuk target pasarnya di TNI Angkatan Laut ini kurang lebih ada namanya Multidim Kosolder. Jadi untuk mendeteksi mengukur kedalaman air bisa air laut, bisa sungai dan bisa juga danau. Pada initinya dibawah air.
Untuk kedalaman pengukuran air kurang lebih sekitar 250 meter sampai ribuan meter tetapi otomatis kalau misalnya kurang lebih sampai kedalaman 500 meter itu portabel.
Namun kalau lebih dalam dari 500 meter biasanya sudah di instal dikapal survei secara permanen, ujarnya
"Harapan kedepan makin menambah alat survei hidronav sehingga negara kita yang negara maritim bisa mempercepat pemetaan seluruh wilayah perairan Indonesia.kata Yuslia, tujuan pemetaan air sangat luas sekali karena pemetaan itu harapan untuk bisa mendukung kegiatan ekonomi, keselamatan pelayaran atau mungkin yang jauh lebih strategis lagi batas wilayah antar negara, "ungkapnya.
"Laut kita juga sebagai salah satu penyimpan CO2 Carbon Dioksida. Jadi kalau misalnya kita sekarang dalam kondisi perubahan iklim laut kita itu sebenarnya bisa membantu kita untuk menyimpan Karbon Dioksida", tutup Yuslia. (Doli/R I/Dodi/detik online).
.