Praktek blusukan online untuk menyapa ratusan atau bahkan ribuan orang secara bersamaan melalui aplikasi digital kini makin diminati kalangan pekerja, pebisnis, politisi, bahkan pejabat pemerintah. Blusukan online makin sukses karena pengguna gadget dan smartphone atau telepon pintar di Indonesia makin besar jumlahnya pasca Pandemi Covid 19.
Saat ini jumlah ponsel aktif di Indonesia sudah mencapai 354 juta perangkat dan lebih dari 66 persen masyarakat Indonesia telah memiliki smartphone atau telepon pintar. Dari data angka ini tentunya praktek Blusukan Online akan selalu menjadi pilihan yang tepat melakukan komunikasi secara masif menggunakan perangkat digital.
Terkait praktek blusukan online, salah satu pakar di bidang IT Prof. Ir. Onno Widodo Purbo, M.Eng., Ph.D. ternyata sudah aktif melakukan Blusukan Online era society 5.0 sejak 2014. Jejak digital blusukan online Onno Widodo Purbo dapat dengan mudah ditemukan di media Biskom.
Pada Agustus 2014 lalu, kang Onno memulai Blusukan Online saat soft launching Onno Center International yang di Gelar Team Cyberpreneur di studio webinar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Saat itu webinar (seminar berbasis web) yang digelar Kang Onno 10 tahun yang lalu melibatkan 500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia secara bersama-sama mengikuti seminar interaktif menggunakan aplikasi secara online.
Berbeda dengan blusukan online sebelumnya, pakar IT yang sempat menjadi salah satu panelis pada debat terakhir Capres 2024, mengaku memiliki metode baru cara dia melakukan Blusukan Online. Jadi, menurutnya, jika orang akan melakukan blusukan secara fisik ke kampung-kampung atau sejenisnya akan menguras energi dan melelahkan. Blusukan Online yang Ia kerjakan, lanjut Kang Onno, sebetulnya bukan pihaknya yang blusukan ke sana (warga), tapi sebaliknya orang-orang yang ingin blusukan menemui dirinya.
“Jadi, teknik intinya gini lah, semua orang tuh pengen sejahtera, maju, dapet kerjaan, atau segala macam namun banyak yang tidak punya duit. Yang saya kasih adalah gulanya dong, atau kasih ilmunya. Bahkan kalau mau free (tidak berbayar). Karena saya di kampus, bisa lepasin semua kuliah free. Jadi salah satu tekniknya adalah ngelepasin kuliah free. Jadi mereka yang blusukan online datang ke saya,” terang Kang Onno saat ditemui di salah satu Cafe di daerah Kemayoran Jakarta Pusat baru-baru ini.
Teknik yang lain, Dia melanjutkan, ketika melihat yang hadir saat Blusukan Online berlangsung, lalu ditemukan ada sekolah bagus dan tidak punya kemampuan pendanaan, dirinya akan memberi infak sedekah hardisk yang isinya buku-buku bagi para siswa. “Dan itu kapasitas 500 Giga atau 1 Tera. Contoh di Padang Panjang dan di Ciamis. Jadi yang bagus-bagus aku kirim-kirimin supaya anak-anaknya pada maju. Nah, cara saya biasanya berinteraksi, tadi itu kan e-learning dan saya kasih free khusus bagi sekolah,” urai Kang Onno.
Ia juga menambahkan, saat ini ia memiliki 2 server besar yang digunakan untuk berbagi ilmu yang terletak di Kampus ITTS dan di Onno Center. Di Kampus ITTS Open Course itu ada 14.000 orang yang daftar, dan yang di Onno Center ada 65.000 orang yang terdaftar.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang bikin revolusi di kampus baru. “Bayangin kalau anak-anak ini berasal dari kampus digital. Lulusannya hanya modal ijazah, cari kerja, ngelawan ITB, UI, dan teman-temannya pasti kalah. Mereka harus punya sesuatu yang lebih. Jadi kita wajibkan anak-anak itu buat nulis buku. Jadi mereka sudah mulai main buku. Kalau yang jago-jago, diarahin buat nulis paper jurnal kayak gue gitu. Itu lebih dahsyat lagi tuh,” terang Kang Onno.
Sementara pada kesempatan yang sama, Ketum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, SH, mengapresiasi sepak terjang Kang Onno W. Purbo yang sejak dulu tidak pernah berhenti berbagi ilmunya di bidang TIK.
Mengenai Blusukan Online ala Kang Onno, Soegiharto membenarkan hal itu sudah dilakukan Kang Onno sejak tahun 2014. "Pada saat itu blusukan online Kang Onno mampu melibatkan lebih dari 500 peserta dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu kami akan melanjutkan program blusukan online ini dengan Kang Onno secara masif, sebab program blusukan online ini juga sejalan dengan program APTIKNAS Smart Nation,” ujar Hoky sapaan akrab Soegiharto yang juga sebagai Pendiri dan Pembina di Yayasan Onno Center International serta bersama Kang Onno mendirikan APTIKNAS.
Menariknya, Blusukan Online yang dulu digunakan Kang Onno, saat ini sedang dikelola oleh tim www.blusukanonline.com yang berpengalaman. Kini platform Blusukan Online dikomandoi oleh Dadan Hermawan sebagai tim pelaksana dari Cybersgroup, dan bekerjasama dengan PT Masterdata Cybers Indonesia sebagai pengelola dari Cyberpreneur hingga program Blusukan Online Menuju Era Society 5.0.
Pengelola Platform Blusukan Online saat ini tengah aktif melaksanakan kegiatan pelatihan usaha bagi pelaku UMKM, pelatihan citizen journalism bagi anggota Bhabinkamtibmas, Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun Purna PMI, termasuk wartawan, Ngobrol Bareng Inspiratif UMKM Go Export, pelatihan Etos Kerja bagi mahasiswa dalam program Studi Independen dari divisi Cybersjob, dan beragam kegiatan lainnya.
Pengelola Platform Blusukan Online, Dadan Hermawan mengatakan, pihaknya telah mengembangkan program Blusukan Online ini untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu tahun 2024. “Setelah Pilpres 2024, kami akan melayani para calon kepala daerah yang ingin blusukan online menyapa ribuan warganya melalui daring dengan platform Blusukan Online,” ujar Dadan.
Dadan juga mengatakan, pihaknya membuka ruang seluas-luasnya bagi para calon pemimpin daerah untuk menggunakan platform Blusukan Online dalam rangka meraih simpati warga masyarakat agar memilih calon yang dianggap tepat sebagai pemimpinnya.(Red)