Jakarta - Koordinator Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI), Muhamad Suparjo SM menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait 'Estafet Kepemimpinan'. Bahkan Suparjo mengatakan bahwa pernyataan Kapolri itu untuk menyatukan dan menciptakan rasa damai, aman dan kondusif dalam situasi Pemilu 2024.
"Justru pernyataan Kapolri itu untuk menciptakan rasa aman dan damai dalam situasi pemilu ini, tidak ada yang salah dan keliru dari pernyataan Kapolri", kata Koordinator FGMI kepada awak media, Senin (15/01).
Lebih lanjut, Suparjo menerangkan maksud dan makna dari 'Estafet Kepemimpinan' dalam sebuah bangsa dan negara. Dalam konteks kepemimpinan pembangunan harus dilakukan secara continuitas atau keberlanjutan, karena secara logika tidak mungkin memulai pembangunan pada setiap jangka waktu lima tahun sekali.
"Secara realistis, pemimpin bangsa dan negara harus melanjutkan pembangunan pemerintahan sebelumnya itulah yang dimaksud dengan 'Estafet Pembangunan', karena jika dipikir secara logika tidak mungkin setiap lima tahun sekali diperbaharui seluruh bentuk pembangunan dalam sebuah negara entah itu SDM atau infrastruktur", ungkap Suparjo.
Suparjo menambahkan bahwa pernyataan Kapolri soal 'Estafet Kepemimpinan' mencakup pada setiap persoalan yang berkaitan dengan bangsa dan negara, dari mulai hal yang kecil sampai hal yang besar. Suparjo menduga ada pihak yang sengaja menggiring opini bahwa Polri tidak netral.
"Jadi kalau musim pemilu begini, banyak pihak yang menggiring opini, dan salah satunya terkait pernyataan Kapolri yang ditafsirkan bahwa Polri tidak netral, itu tidak benar", jelas Suparjo kepada rekan wartawan.
*Penjelasan Polri*
Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.
"Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system," kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).
Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.
"Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya," ujarnya.
Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri pada Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.
"Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2," ucapnya.
Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," sambungnya.